Kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan, yang sering disebut juga kerangka konseptual, merupakan konsep-konsep yang menjadi dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kerangka konseptual digunakan sebagai pedoman penyusun standar dalam mengembangkan standar di masa mendatang dan sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi yang belum diatur dalam standar yang telah ada.
Kerangka konseptual ditujukan untuk:
- Penyusunan standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya;
- Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar keuangan;
- Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai denganprinsip akuntansi yang berlaku;
- Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri dari:
1. Pengguna laporan keuangan
2. Tujuan laporan keuangan
3. Asumsi dasar
4. Karakeristi kualitatif
5. Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan
6. Konsep pemeliharaan modal
Kerangka konseptual menjadi dasar penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose finacial statement), termasuk laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan dususun sekurang-kurangnya satu tahun sekali. Informasi keuangan tersebut disusun berdasrkan suatu asumsi yang mendasari yaitu kelangsungan usaha dan akrual. Informasi keuangan yang disusun harus memenuhi karakteristik kualitatif relevan, keandalan, dan dapat dipahami. Agar memilkiki kualitas relevan, laporan keuangan harus memiliki nilai prediksi, nilai konfirmasi (representation faitfulness), dan memperhatikan konsep materialitas. Untuk dapat memiliki kualitas keandalan, informasi harus bebas dari bias (netralitas) dengan pertimbangan yang sehat, memperhatikan kelengkapan, serta penyajian yang wajar dengan berpegang pada konsep substansi mengungguli bentuk. Untuk dapat dipahami laporan harus dapat dibandingkan dengan menjaga prinsip konsistensi dan pengungkapan. Dalam menyajikan laporan keuangan yang relevan dan andal, penyusun laporan harus memperhatikan faktor tepat waktu, keseimbangan antar biaya dan manfaat, serta keseimbangan antarakarakteristik kualitatif.
Kerangka konseptual mengatur konsep umum tentang pengakuan dan pengukuran unsur-unsur dalam laporan keuangan. Unsur-unsur laporan keuangan yang dijelaskan adalah aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Kaidah dalam konseptual ini akan dipakai apabila dalam praktek tidak ada standar akuntansi yang khusus mengatur , maka perlakuan akuntansinya akan mengikuti standar akuntansi. Sebagai contoh, pengaturan tentang aset tetap tidak mengikuti aturan umum dalam kerangka konseptual karena telah ada standar khusus yang mengatur yaitu PSAK 16. Namun untuk perlakuan akuntansi biaya dibayar dimuka, penyusun laporan keuangan dapat menggunakan asumsi dasar akrual, konsep umum pengakuan beban sebagai dasar dalam mengakui dan mengukur biaya dibayar dimuka.
a. Pengguna dan Tujuan Laporan Keuangan
Pengguna laporan keuangan meliputi investor, calon investor, pemberi pinjaman, pemasok, kreditur lainnya, pelanggan, pemerintah, lembaga dan masyarakat, Pengguna tersebut menggunakan laporan keuangan memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda, diantaranya:
- Investor, menilai perusahaan dan kemampuan perusahaan membayar dividen dimasa mendatang. Investor dapat memutuskan untuk membeli atau menjual sahamnya.
- Karyawan, kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
- Pemberi pinjaman, kemampuan membayar utang dan bunga yang akan mempengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman.
- Pemasok dan kreditur lain, kemampuan perusahaan membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo.
- Pelanggan, kemampuan perusahaan menjamin kelangsungan hidupnya.
- Pemerintah, menilai bagaimana alokasi sumberdaya.
- Masyarakat, menilai tren dan perkembangan kemakmuran perusahaan.
Manajemen perusahaan merupakan penanggungjawab utama penyusunan laporan keuangan. Manajemen memiliki akses informasi tentang pengelolaan perusahaan, namun yang disajikan dalam laporan keuangan untuk tujuan umum, sebatas informasi yang ditentukan dalam standar. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) dan pertanggungjawaban sumberdaya perusahaan yang telah dipercayakan kepadanya.
b. Asumsi
Asumsi adalah penyusunan laporan keuangan digunakan sebagai konsep dasar yang melandasi penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan asumsi ini laporan keuangan disusun dan diharapkan dapat memenuhi tujuan laporan keuangan.
c. Karakter Kualitatif
Laporan keuangan berisikan informasi keuangan yang pada hakikatnya adalah informasi kuantitatif. Agar informasi tersebut berguna bagi pemakainya, maka informasi tersebut harus memenuhi karakteristik kualitatif. Dengan karakteristik kualitatif tersebut maka informasi kuantitatif dalam laporan keuangan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Menurut PSAK ada lima karakteristik kualitatif pokok, yaitu dapat dipahami, dapat dibandingkan relevan, dan keandalan.
- Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh pemakai agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
- Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisa tren kinerja perusahaan dan melihat posisi perusahaan dalam lingkungan usaha, pemakai perlu membandingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode dan membandingkannya dengan perusahaan lain. Hal itu memerlukan konsistensi kebijakan akuntansi. Standar akuntansi juga diperlukan agar pengukuran dan penyajianinformasi sama antar perusahaan yang berbeda.
- Relevan, berhubungan dengan kegunaan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai, sehingga dengan membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini dan masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu.
- Keandalan, informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur. Untuk kasus tanah, nilai wajar tanah dengan menggunakan referensi harga pembelian terakhir mungkin dapat dianggap mempresentasikan nilai terkini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan laporan keuangan, antara lain:
a. Penyajian jujur, laporan keuangan harus menggambarkan dengan jujur nilai aset, liabilitas, ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan. b. Substansi menggungguli bentuk, transaksi dan peristiwa lain seharusnya disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
c. Netralitas, informasi tidak boleh ditujukan menyajikan informasi yang mengunutungkan beberapa pihak, yang disisi lain akan merugikan pihak lainnya.
d. Pertimbangan sehat, dalam ketidakpastian penyusunan laporan keuangan harus menggunakan pertimbangan yang sehat. Sebagai contoh, dalam membuat estimasi masa manfaat ekonomi suatu aset tetap, tuntutan jaminan garansi, perusahaan harus menggunakan pertimbagan yang sehat (prudence) dalam menyusun laporan keuangan.
e. Kelengkapan, informasi dalam laporan keuanga harus lengkap dalam batasan materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan.
f. Penyajian wajar, laporan keuangan harus menggambarkan atau menyajikan denga wajar, posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar