Rabu, 08 April 2020

AKUNTANSI KEUANGAN & STANDAR AKUNTANSI

Akuntansi memegang peranan penting dalam perusahaan karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu periode  tertentu dan kondisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Berdasarkan informasi tersebut para pemakai dapat membuat prediksi kinerja di masa datang dan dapat mengambil keputusan terkait dengan perusahaan.

Akuntansi merangkum transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan kemudian memproses dan menyajikannya dalam bentuk laporan yang di berikan kepada pengguna. Transaksi adalah kejadian dalam perusahaan yang mempengaruhi posisi keuangan, sehingga fokus akuntansi pada informasi keuangan. Informasi yang tidak terkait dengan posisi keuangan tidak dicatat, contohnya pergantian direksi, penambahan proses jumlah produksi, pengangkatan karyawan baru dan perolehan kerjasama  bisnis dengan pihak lain. Namun akuntansi hanya akan mencatat kejadian pembayaran gaji, bukan penerimaan karyawannya.

Kieso, et al. (2014) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem dengan input data/informasi dan output berupa informasi dan laporan keuangan yang bermanfaat bagi pengguna internal maupun eksternal perusahaan. Sebagai sistem, akuntansi terdiri atas input yaitu transaksi, proses untuk merangkum transaksi , dan output berupa laporan keuangan. Berdasarkan pengertian diatas, pengertian akuntansi terdiri atas empat hal penting, yaitu;

1. Input (masukan) akuntansi adalah transaksi yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan. Suatu transaksi dapat dicatat dan dibukukan ketika ada bukti yang menyertainya. Tanpa ada bukti autentik, maka suatu transaksi tidak dapat dicatat dan di bukukan oleh akuntansi. 

2. Proses, merupakan serangkaian kegiatan untuk merangkum transaksi menjadi laporan. Kegiatan itu terdiri dari proses identifikasi apakah kejadian merupakan transaksi, pencatatan transaksi, penggolongan transaksi, dan pengikhtisaran transaksi menjadi laporan keuangan. Kejadian dalam suatu perusahaan harus diidentifakasi apakah merupakan transaksi atau bukan, jika kejadian tersebut transaksi, maka perlu diidentifikasi pengaruh transaksi tersebut terhadap laporan keuangan. Setelah diidentifikasi transaksi dicatat dalam jurnal. Jurnal adalah suatu pernyataan yang menunjukkan akun apa yang didebit dan dan dikredit dan jumlahnya. Transaksi dijurnal kemudian digolongkan sesuai denga jenis akun, dalam akuntansi proses ini disebut posting. Dengan proses ini saldo akun akan mencerminkan kondisi keuangan terkini, misalnya kas akan menunjukkan saldo kas terkini. Setiap periode pelaporan, catatan dalam jurnal yang telah diposting dalam akun akan diringkaskan dalam bentuk laporan keuangan. Pada saat laporan keuangan tersebut disusun, basis yang digunakan untuk mencatat dalah basis akrual,sehingga perlu jurnal penyesuaian pada akhir periode pelaporan.

3. Output (keluaran) akuntansi adalah informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Kelima laporan tersebut pada saat disusun, disajikan, dan pengungkapannya harus sesuai dengan standar akuntansi nyang digunakan. 

4. Pengguna Informasi keuangan adalah pihak yang memakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Pengguna informasi akuntansi terdiri dari dua yaitu pihak internal dan eksternal.Pengguna informasi dari pihak inetrnal berasal dari dalam perusahaan (biasanya manajemen dan karyawan), sedangkan pengguna eksternal adalah pelanggan, kreditur, pemasok (supplier), public interest group dan badan pemerintah.

*****

Bidang akuntansi dilihat dari sisi pengguna informasi dibagi menjadi dua, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Bidang akuntansi yang membahas penyusunan laporan keuangan untuk pengguna  eksternal disebut sebagai akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen merupakan dua bidang utama dalam akuntansi.

Informasi keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi di sebut laporan keuangan. Laporan dapat digunakan untuk tujuan khusus maupun tujuan umum. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar merupakan bentuk laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement). 

Sedangkan bidang akuntansi yang berfokus pada tujuan internal perusahaan disebut akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen berorientasi pada pemberian informasi kepada manajemen terutama dalam hal pengendalian dan perencanaan. Informasi yang dihasilkan beragam sesuai dengan kebutuhan manajemen dalam dalam pengambilan keputusan, misalnya informasi mengenai penjualan, analisis biaya produk, anggaran suatu perusahaan, dan analisis investasi.laporan yang dibuat tidak memerlukan standar khusus, namun tetap didasarkan pada prinsip umum pelaporan, seperti keandalan data dan relevansi informasi yang disajikan.

Secara umum tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 (Revisi 2009) adalah untuk:
1. Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermnanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi;
2. Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya;
3. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai;
4. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu.

Informasi yang dihasilkan dalam akuntansi  disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting principles/GAAP) Salah satu prinsip berlaku umum dan saat ini digunakan di Indonesia adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Laporan Keuangan yang dihasilkan menurut PSAK adalah sebagai berikut:

1. Laporan Posisi Keuangan, adalah daftar yang sistematis dari aset, utang, dan modal ada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai daftar yang sistematis karena disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam laporan Posisi Keuangan dapat di ketahui berapa jumlah aset perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban, serta kemampuan perusahaan mendaptakan tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diketahui jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik.

2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komperehensif Lain, adalah ikhtisar mengenai penghasilan komperehensif dalam suatu periode mencakup pendapatan dan beban suatu perusahaan pada periode tertentu, sehingga dapat diketahui berapa laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.

3. Laporan Arus Kas, dengan adanya laporan ini penakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aset netto perusahaan, struktur keuangan (termasuk Likuiditas dan Solvabilitas) dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa datang.

4. Laporan Perubahan Ekuitas, yaitu laporan yang menunjukkan perubahan pada periode tertentu, bisa satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan ini pembaca laporan dapat mengetahui sebab-sebab perubahan ekuitas selama periode tertentu. 

5. Catatan atas Laporan Keuangan, merupakan laporan yang berisi informasi tambahan atas apa yang di sajikan dalam empat laporan diatas. Laporan ini memberikan penjelasan atau rincian pos-pos yang di sajikan dalam laporan keuangan dan informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.

Selain laporan-laporan tersebut, terdapat laporan lain yang dihasilkan oleh perusahaan, antara lain: laporan tahunan, sustainability report, prospektus, dan laporan lain untuk memenuhi otoritas regulator, misalnya laporan tahunan bagi perusahaan yang terdaftar di bursa efek, yang di wajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pelaporan atas aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan hidup disebut sustainability report. Beberapa perusahaan di bidang pertambangan di Indonesia sudah melakukannya, misalnya PT.Aneka Tambang (Antam), Tbk. Dan PT.Bukit Asam. Selain melaporkannya dalam laporan keuangan, aktifitas sosial dan penanganan lingkungan juga dilaporkan dalam situs web perusahaan. Namun pelaporan atas kegiatan ini di Indonesia masih bersifat sukarela (voluntary disclosure).

Beberapa negara di dunia, sudah mewajibkan perusahaan untuk melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas lingkungan hidup. Hal ini menyebabkan beberapa standar yang digunakan oleh masing-masing negara. Beberapa standar yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Social Acountability Standard 8000 (www.sa-inti.org)
2. United Nations Global Impact (www.unglobalimpact.org)
3. Principle of Global Corporate Responsilbility: Benchmarks for Measuring Bisiness Performance (www.icr.org) 


Bervariasinya standar ini mendorong dirumuskannya Global Reporting Initiative (GRI) oleh Coalition for Environmentally Responsible Economics (CERES) dan menyatukan partisipasi aktif dari berbagai pihak yang memiliki perhatian besar besar terhadap pelaporan sosial dan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar